Pages

Monday, April 25, 2011

PANDANGAN HIDUP

Dalam tugas Ilmu Budaya Dasar kali ini saya mendapat tugas wawancara dengan seorang tokoh masyarakat mengenai Pandangan Hidup. Disini saya akan mewawancarai salah satu tokoh masyarakat yaitu Bapak Rudy Yusuf . Beliau adalah ketua RT di lingkungan saya dan beliau pernah mengenyam pendidikan di IISIP Jakarta.
Saya               : Selamat siang pak. Saya mau mewawancarai Bapak sebentar boleh?

Bapak Rudy : Selamat siang. Boleh. Ada tugas ya dek? Mau wawancara tentang apa?

Saya              : Iya pak saya mendapat tugas untuk wawancara mengenai pandangan     hidup. Kita mulai ya pak :)

Bapak Rudy : Oh iya silakan.

Saya              : Menurut Bapak pandangan hidup itu apa sih?

Bapak Rudy : Pandangan hidup itu adalah, sebuah filosofi. Dengan filosofi hidup jadi lebih terarah, terkonsep dan tersusun. Filosofi disini tentunya disesuikan dengan latar belakang seseorang baik agama, tingkat intelektual dan kateristik.

Saya : Maksudnya lebih terarah,terkonsep dan tersusun itu seperti apa Pak?

Bapak Rudy : Terarah disini maksudnya seseorang harus mempunyai orientasi dalam kehidupannya, maksudnya dia harus mempunyai tujuan, menjadi orang yang baik atau menjadi orang yang jahat sekalipun. Terkonsep disini lebih kearah rencana. Rencana yang sistematis akan lebih mudah untuk kontrol, mana rencana yang lebih diprioritaskan atau rencana mana yang tidak tercapai dengan baik sehingga lebih dini dapat diatasi. Sedangkantersusun itu merupakan step-step yang harus dijalani, mana yang lebih dulu dan mana yang berikutnya.

Saya :Maksudnya rencana sistematis itu seperti apa misalnya?

Bapak Rudy : Saya ambil contoh, jika seseorang ingin menjadi dokter. Maka orang tersebut sudah harus mempersiapkan sekolah mana yang akan dimasuki dan jurusan apa yang harus dia dapat dan pelajaran apa yang harus dioptimalkan, misalnya dari SMP mereka harus masuk SMA dan mengambil jurusan IPA, setelah lulus SMA mesuk perguruan tinggi dan mengambil jurusan Fakultas Kedokteran.

Saya :Apakah mungkin orang yang sudah mempunyai pandangan hidup tapi justru hidupnya akan kacau atau tidak terarah?

Bapak Rudy : Mungkin.

Saya : Kenapa mungkin?

Bapak Rudy : Tidak konsisten dengan pandangan hidupnya yang menyebabkan orang tersebut menjadi rapuh, labil sehingga mudah sekali terbawa arus, inilah awal kekacauan hidup orang tersebut.

Saya : Jadi kita harus punya pendirian teguh ya pak?

Bapak Rudy : Iya, supaya kita tidak mudah terpengaruh oleh omongan orang lain dan tidak menjadi terombang-ambing sehingga keluar dari pandangan hidup kita sendiri. Dan akibatnya hidup kita menjadi kacau.

Saya : Oh begitu ya pak. Hm saya rasa cukup sekian wawancaranya pak hehehehe makasih pak buat waktunya :)

Bapak Rudy : Oh iya sama-sama dek :)

Demikian wawancara singkat dengan Bapak Rudy Yusuf . Semoga bermanfaat buat kita semua. Berikut foto saya dengan Beliau



Kisah Jean Pigaet

Jean Piaget




Jean Piaget (lahir di Neuchâtel, Swiss, 9 Agustus1896 – meninggal 16 September1980 pada umur 84 tahun) adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan psikolog perkembanganSwiss, yang terkenal karena hasil penelitiannya tentang anak-anak dan teori perkembangan kognitifnya. Menurut Ernst von Glasersfeld, Jean Piaget adalah juga "perintis besar dalam teori konstruktivis tentang pengetahuan". Karya Piaget pun banyak dikutip dalam pembahasan mengenai psikologi kognitif.


Piaget dilahirkan di Neuchâtel di wilayah Swiss yang berahasa Perancis. Ayahnya, Arthur Piaget, adalah seorang profesor dalam sastra Abad Pertengahan di Universitas Neuchâtel. Piaget adalah seorang anak yang terlalu cepat menjadi matang, yang mengembangkan minatnya dalam biologi dan dunia pengetahuan alam, khususnya tentang moluska (kerang-kerangan), dan bahkan menerbitkan sejumlah makalah sebelum ia lulus dari SMA. Malah, kariernya yang panjang dalam penelitian ilmiah dimulai ketika ia baru berusia 11 tahun, dengan diterbitkannya sebuah makalah pendek pada 1907 tentang burung gereja albino. Sepanjang kariernya, Piaget menulis lebih dari 60 buah buku dan ratusan artikel.
Piaget memperoleh gelar Ph.D. dalam ilmu alamiah dari Universitas Neuchâtel, dan juga belajar sebentar di Universitas Zürich. Selama masa ini, ia menerbitkan dua makalah filsafat yang memperlihatkan arah pemikirannya pada saat itu, tetapi yang belakangan ditolaknya karena dianggapnya sebagai karya tulis seorang remaja. Minatnya terhadap psikoanalisis, sebuah aliran pemikiran psikologi yang berkembang pada saat itu, juga dapat dicatat mulai muncul pada periode ini.
Belakangan ia pindah dari Swiss ke Grange-aux-Belles, Perancis, dan di sana ia mengajar di sekolah untuk anak-anak lelaki yang dikelola oleh Alfred Binet, pengembang tes intelegensia Binet. Ketika ia menolong menandai beberapa contoh dari tes-tes intelegensia inilah Piaget memperhatikan bahwa anak-anak kecil terus-menerus memberikan jawaban yang salah untuk pertanyaan-pertanyaan tertentu. Piaget tidak terlalu memperhatikan pada jawaban-jawaban yang keliru itu, melainkan pada kenyataan bahwa anak-anak yang kecil itu terus-menerus membuat kesalahan dalam pola yang sama, yang tidak dilakukan oleh anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa. Hal ini menyebabkan Piaget mengajukan teori bahwa pemikiran atau proses kognitif anak-anak yang lebih kecil pada dasarnya berbeda dengan orang-orang dewasa. (Belakangan, ia mengajukan teori global tentang tahap-tahap perkembangan yang menyatakan bahwa setiap orang memperlihatkan pola-pola kognisi umum yang khas dalam setiap tahap perkembangannya.) Pada 1921, Piaget kembali ke Swiss sebagai direktur Institut Rousseau di Geneva.
Pada 1923, ia menikah dengan Valentine Châtenay, salah seorang mahasiswinya. Pasangan ini memperoleh tiga orang anak, yang dipelajari oleh Piaget sejak masa bayinya. Pada 1929, Jean Piaget menerima jabatan sebagai Direktur Biro Pendidikan Internasional, yan tetap dipegangnya hingga 1968. Setiap tahun, ia menyusun "Pidato Direktur"nya untuk Dewan BPI itu dan untuk Konferensi Internasional tentang Pendidikan Umum, dan di dalamnya ia secara eksplisit mengungkapkan keyakinan pendidikannya.

Tahap-tahap perkembangan kognitif

Piaget menjabat sebagai profesor psikologi di Universitas Geneva dari 1929 hingga 1975 dan ia paling terkenal karena menyusun kembali teori is perkembangan kognitif ke dalam serangkaian tahap, memperluas karya sebelumnya dari James Mark Baldwin, menjadi empat tahap perkembangan yang lebih kurang sama dengan (1) masa infancy, (2) pra-sekolah, (3) anak-anak, dan (4) remaja. Masing-masing tahap ini dicirikan oleh struktur kognitif umum yang memengaruhi semua pemikiran si anak (suatu pandangan strukturalis yang dipengaruhi oleh filsuf Immanuel Kant). Masing-masing tahap mewakili pemahaman sang anak tentang realitas pada masa itu, dan masing-masing kecuali yang terakhir adalah suatu perkiraan (approximation) tentang realitas yang tidak memadai. Jadi, perkembangan dari satu tahap ke tahap yang lainnya disebabkan oleh akumulasi kesalahan di dalam pemahaman sang anak tentang lingkungan nya; akumulasi ini pada akhirnya menyebabkan suatu tingkat ketidakseimbangan kognitif yang perlu ditata ulang oleh struktur pemikiran.
Keempat tahap perkembangan itu digambarkan dalam teori Piaget sebagai
  1. Tahap sensorimotor: dari lahir hingga 2 tahun (anak mengalami dunianya melalui gerak dan inderanya serta mempelajari permanensi obyek)
  2. Tahap pra-operasional: dari 2 hingga 7 tahun (mulai memiliki kecakapan motorik)
  3. Tahap operasional konkret: dari 7 hingga 11 tahun (anak mulai berpikir secara logis tentang kejadian-kejadian konkret)
  4. Tahap operasional formal: setelah usia 11 tahun (perkembangan penalaran abstrak).

Karya-karya penting dan keberhasilan

Karya-karya penting

  • Piaget, J. (1950). Introduction à l’Épistémologie Génétique. Paris: Presses Universitaires de France.
  • Piaget, J. (1961). La psychologie de l'intelligence. Paris: Armand Colin (1961, 1967, 1991). 
  • Piaget, J. (1967). Logique et Connaissance scientifique, Encyclopédie de la Pléiade.
  • Inhelder, B. dan J. Piaget (1958). The Growth of Logical Thinking from Childhood to Adolescence. New York: Basic Books.
  • Inhelder, B. dan Piaget, J. (1964). The Early Growth of Logic in the Child: Classification and Seriation. London: Routledge and Kegan Paul.
  • Piaget, J. (1928). The Child's Conception of the World. London: Routledge and Kegan Paul.
  • Piaget, J. (1932). The Moral Judgment of the Child. London: Kegan Paul, Trench, Trubner and Co.
  • Piaget, J. (1952). The Child's Conception of Number. London: Routledge and Kegan Paul.
  • Piaget, J. (1953). The Origins of Intelligence in Children. London: Routledge and Kegan Paul.
  • Piaget, J. (1955). The Child's Construction of Reality. London: Routledge and Kegan Paul.
  • Piaget, J. (1971). Biology and Knowledge. Chicago: University of Chicago Press.
  • Piaget, J. (1995). Sociological Studies. London: Routledge.
  • Piaget, J. (2001). Studies in Reflecting Abstraction. Hove, UK: Psychology Press.

 

 Karya-karya lain

  • Beth, E.W., dan Piaget, J. (1966). Mathematical Epistemology and Psychology. Dordrecht: D. Reidel.
  • Piaget, J. (1942). Les trois structures fondamentales de la vie psychique: rythme, régulation et groupement. Rev. Suisse de Psychologie Appliquée, 1/2 9–21.
  • Piaget, J. (1948). Où va l’éducation? UNESCO.
  • Piaget, J. (1951). Psychology of Intelligence. London: Routledge and Kegan Paul
  • Piaget, J. (1953). Logic and Psychology. Manchester: Manchester University Press.
  • Piaget, J. (1962). Play, Dreams and Imitation in Childhood. New York: Norton.
  • Piaget, J. (1966). Nécessité et signification des recherches comparatives en psychologie génétique. Journal International de Psychologie, 1 (1): 3-13.
  • Piaget, J. (1970). Structuralism. New York: Harper & Row.
  • Piaget, J. (1972). Psychology and Epistemology: Towards a Theory of Knowledge. Harmondsworth: Penguin.
  • Piaget, J. (1972). Insights and Illusions of Philosophy. London: Routledge and Kegan Paul.
  • Piaget, J. (1974). Experiments in Contradiction. Chicago: University of Chicago Press.
  • Piaget, J. (1974). The Place of the Sciences of Man in the System of Sciences. New York: Harper and Row, Publishers.
  • Piaget, J. (1975). The Origin of the Idea of Chance in Children. London: Routledge and Kegan Paul.
  • Piaget, J. (1977). The Grasp of Consciousness. London: Routledge and Kegan Paul.
  • Piaget, J. (1978). Success and Understanding. London: Routledge and Kegan Paul.
  • Piaget, J. (1979). Behaviour and Evolution. London: Routledge and Kegan Paul.
  • Piaget, J. (1980). Adaptation and Intelligence. London: University of Chicago Press.
  • Piaget, J. (1980). Les Formes Élémentaires de la Dialectique. Paris, Editions Gallimard.
  • Piaget, J. (1981). Intelligence and Affectivity. Their Relationship during Child Development. Palo Alto: Annual Reviews.
  • Piaget, J. (1983). Piaget's theory. Dalam P. Mussen (ed.). Handbook of Child Psychology. ed. ke-4. Vol. 1. New York: Wiley.
  • Piaget, J. (1985). The Equilibration of Cognitive Structures: The Central Problem of Intellectual Development. Chicago: University of Chicago Press.
  • Piaget, J. (1987). Possibility and Necessity. 2 vol. Minneapolis: University of Minnesota Press.
  • Piaget, J. (2000). Commentary on Vygotsky. New Ideas in Psychology, 18, 241-59.
  • Piaget, J., dan Garcia, R. (1989). Psychogenesis and the History of Science. New York: Columbia University Press.
  • Piaget, J., dan Garcia, R. (1991). Towards a Logic of Meanings. Hillsdale, N.J.: Lawrence Erlbaum Associates.
  • Piaget, J., dan Inhelder, B. (1962). The Psychology of the Child. New York:Basic Books
  • Piaget, J., dan Inhelder, B. (1967). The Child’s Conception of Space. New York: W.W. Norton.

Jabatan

  • 1921-25 Direktur Penelitian, Institut Jean-Jacques Rousseau, Geneva
  • 1925-29 Profesor Psikologi, Sosiologi dan Filsafat Ilmu, Universitas Neuchatel
  • 1929-39 Direktur Sejarah Pemikiran Ilmiah, Universitas Geneva
  • 1929-67 Direktur, Biro Pendidikan Internasional, Geneva
  • 1932-71 Direktur, Institut Ilmu-ilmu Pendidikan, Universitas Geneva
  • 1938-51 Profesor Psikologi Eksperimen dan Sosiologi, Universitas Lausanne
  • 1939-51 Profesor Sosiologi, Universitas Geneva
  • 1940-71 Profesor Psikologi Eksperimen, Universitas Geneva
  • 1952-64 Profesor Psikologi Genetika, Sorbonne, Paris
  • 1955-80 Direktur, Pusat Internasional untuk Epistemologi Genetika, Geneva
  • 1971-80 Profesor Emeritus, Universitas Geneva

Teori-teori tahapan Piagetian dan pasca-Piagetian

  • Tahap-tahap historis dalam pemikiran keagamaan dan ilmiah oleh Michael Barnes (Barnes 2000)
  • Teori pemikiran pra-sejarah dan kuno Peter Damerow (Damerow 1995)
  • tahap-tahap pemahaman dari Kieran Egan
  • Tahap perkembangan imanJames W. Fowler
  • Tahap sejarah seni Suzy Gablik (Gablik 1977)
  • Tahap sejarah pemahaman moral kognitif Christopher Hallpike (Hallpike 1979, 2004)
  • Tahap-tahap perkembangan moral menurutLawrence Kohlberg
  • Teori Don Lepan tentang asal-usul pemikiran dan darama modern (LePan 1989)
  • Teori Charles Radding tentang perkembangan intelektual Abad Pertengahan (Radding 1985)
  • Tahap-tahap sejarah R.J. Robinson (Robinson 2004)
  • Teori perkembangan konstruktif Robert Kegan (Kegan 1982)
  • Konseling dan terapi perkembangan Allen Ivey(DCT) (Ivey 1986) 
wikipedia.org and others